News

Inilah Pesawat Mars Masa Depan yang Bisa Membantu Pecahkan Misteri Metana di Mars

Ilustrasi Mars Aerial and Ground Global Intelligent Explorer (MAGGIE)

MAGGIE, yang merupakan konsep tahap awal saat ini, dapat mencari jejak kehidupan yang sulit dipahami di atmosfer Mars.

Metana di Mars sulit dilacak, namun solusinya mungkin akan segera ditemukan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Konsep pesawat tahap awal yang disebut MAGGIE akan segera memulai studi sembilan bulan yang didanai NASA untuk mengeksplorasi kelayakannya untuk terbang di atas Mars.

Pesawat tersebut tidak akan sampai ke Planet Merah dalam waktu dekat, atau mungkin akan pernah ada, namun ada kebutuhan ilmiah yang jelas akan lebih banyak kendaraan terbang di Mars.

Helikopter Ingenuity NASA, kendaraan lebih berat dari udara pertama yang terbang di Mars, menyelesaikan 72 penerbangan setelah tiba dengan penjelajah Perseverance pada Februari 2021.

Meskipun Ingenuity mengalami pendaratan darurat pada Januari 2024 yang membuatnya tidak bisa terbang selamanya, masih ada banyak ruang untuk lebih banyak kendaraan terbang di masa depan.

Baca Juga: Inilah Dampak Misterius Meninggalkan 2 Miliar Kawah di Permukaan Mars

MAGGIE — kependekan dari "Mars Aerial and Ground Intelligent Explorer" — dirancang untuk beroperasi selama satu tahun Mars (hampir dua tahun Bumi) di mana pun di sekitar Planet Merah.

Terbang 3.300 kaki (1.000 meter) di atas permukaan, salah satu misi utamanya adalah menemukan metana.

Molekul yang sulit dipahami ini bisa jadi merupakan tanda kehidupan, namun para ilmuwan kurang beruntung dalam mengetahui keberadaannya di atmosfer Mars setelah melakukan pencarian selama beberapa dekade.

Baca Juga: Gunung Berapi Besar Mars yang Baru Ditemukan Menyembunyikan Rahasia Es

Metana, yang mungkin merupakan salah satu gas biologis, sulit ditemukan di Mars.

Ia kadang-kadang muncul di atmosfer, dapat dideteksi oleh pesawat ruang angkasa yang berada atau mengorbit di Planet Merah atau oleh teleskop canggih di Bumi.

Misi penjelajah Curiosity milik NASA (nenek moyang Perseverance), misalnya, telah berulang kali mendeteksi metana sejak tahun 2012, namun kadarnya naik dan turun – tingkat latar belakang kurang dari 0,5 bagian per miliar (ppb) molekul udara, terkadang melonjak maksimal 20 ppb.

Langkah logis berikutnya adalah kendaraan terbang seperti MAGGIE, kata peneliti utama Gecheng Zha kepada Space.com.

Zha adalah CEO Coflow Jet dan seorang profesor di Universitas Miami yang menerima dana sembilan bulan di bawah program NASA Innovative Advanced Concepts (NIAC) untuk mengeksplorasi konsep ini lebih jauh.


Ilustrasi Mars Aerial and Ground Global Intelligent Explorer (MAGGIE)/Ge-Cheng Zha