BMKG: Potensi Cuaca Esktrem Masih Berlanjut, Ini Daftar Kota yang Terdampak
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan rilis potensi hujan sedang-lebat yang dapat terjadi dalam sepekan hingga tanggal 8 Maret 2024 di beberapa wilayah Indonesia.
Dikutip dari situs resmi BMKG, dinamika cuaca tersebut terjadi akibat adanya signifikansi dinamika atmosfer yang dapat meningkatkan potensi cuaca ekstrem.
BMKG sendiri memantau bahwa telah terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi di sejumlah wilayah Indonesia sejak tanggal 1-5 Maret.
Sepanjang periode tersebut, hujan dengan kategori sangat lebat terjadi di wilayah Kalimantan Barat (Putussibau), Sulawesi Tenggara (Kendari), dan Papua (Tanah Merah), sementara itu curah hujan dengan kategori ekstrem terjadi di Sulawesi Utara (Manado) yang mencapai 209 mm/hari.
Berdasarkan analisis cuaca terkini serta dengan mengamati perkembangan kondisi cuaca dalam sepekan kedepan, BMKG mengidentifikasi masih adanya potensi peningkatan curah hujan di beberapa wilayah dalam sepekan kedepan secara signifikan.
Kondisi dinamika atmosfer yang dapat memicu peningkatan curah hujan tersebut antara lain adanya aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) serta fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial yang aktif di wilayah Indonesia.
Selain itu, terjadi peningkatan kecepatan angin dari utara Indonesia hingga melintasi equator melalui Selat Karimata yag mengindikasikan aktivitas Cross Equatorial Northerly Surge (CENS).
Ada pula potensi pembentukan pusat tekanan rendah di Samudra Hindia Barat Daya - selatan Jawa dan Australia bagian utara yang dapat memicu terbentuknya pola pumpunan dan perlambatan angin di Indonesia bagian selatan.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi hujan yang memicu potensi dampak (gangguan aktivitas, banjir, dan tanah longsor) dengan kategori SIAGA untuk 7-8 Maret 2024 di sebagian wilayah Banten dan Jawa Tengah.
Sedangkan untuk wilayah Jabodetabek, BMKG mengingatkan agar terus mewaspadai potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/angin kencang pada tanggal 8-14 Maret 2024.
Selain itu, BMKG turut memberi peringatan terhadap potensi banjir pesisir akibat adanya fenomena Super New Moon atau fase Bulan Baru yang bersamaan dengan Perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) pada tanggal 10 Maret 2024.
Fenomena tersebut berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum. Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia.
Potensi banjir pesisir (rob) dapat berbeda waktu (hari dan jam) di tiap wilayah, yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.
Lantas, apa yang harus kita lakukan?
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan melakukan langkah-langkah antisipatif terhadap peningkatan curah hujan yang berpotensi terjadi dalam seminggu ke depan dengan terus memperbarui informasi prakiraan dan peringatan dini cuaca dari BMKG melalui berbagai saluran komunikasi BMKG di antaranya aplikasi iOS dan android "Info BMKG";
Website BMKG https://www.bmkg.go.id, untuk prakiraan cuaca hingga level kecamatan; akun media sosial @infobmkg;
Call center 196 BMKG; atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.
Berikut adalah wilayah yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas SEDANG-LEBAT yang disertai kilat/angin kencang di sebagian wilayah Indonesia pada periode 8-14 Maret 2024:
Periode 8-10 Maret 2024
Aceh
Sumatra Utara
Sumatra Barat
Riau
Kep. Riau
Jambi
Kep. Bangka Belitung
Sumatra Selatan
Bengkulu
Lampung
Banten
Jawa Barat
DKI Jakarta
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Kalimantan Selatan
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Baret
Maluku
Papua Barat
Papua
Periode 11-14 Maret 2024
Sumatra Selatan
Bengkulu
Lampung
Banten
Jawa Barat
DKI Jakarta
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Maluku
Papua