Siap-Siap Hadapi Hari tanpa Bayangan, Kapan Terjadinya?
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan Indonesia akan menghadapi hari tanpa bayangan tak lama lagi.
Dikutip dari situs resminya, peristiwa tersebut diperkirakan akan terjadi pada 20 Maret 2024 pukul 10.06 WIB dan 22 September 2024 pukul 19.43 WIB.
Saat itulah matahari tepat berada di khatulistiwa.
Adapun pada 21 Juni 2024 pukul 03.50 WIB, matahari berada di titik balik Utara dan pada 21 Desember 2024 pukul 16.20 WIB matahari berada di titik balik Selatan.
Sebenarnya, apa itu hari tanpa bayangan? Menurut BMKG, istilah tersebut merujuk pada fenomena ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.
Saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai Kulminasi Utama.
Pada saat itu, matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit.
Baca Juga: Wow...Odysseus Dalam Perjalanan Menuju Bulan, Bakal Menjadi Pendarat Swasta Pertama di Bulan
Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat "menghilang", karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.
Karena itu, hari kulminasi utama dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan.
Lantas, mengapa fenomena tersebut bisa terjadi?
Ini karena bidang ekuator Bumi atau bidang rotasi Bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika / bidang revolusi Bumi, sehingga posisi matahari dari Bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun antara 23,5o LU s.d. 23,5o LS.
Hal ini disebut sebagai gerak semu harian matahari.
Mengingat posisi Indonesia yang berada di sekitar ekuator, kulminasi utama di wilayah Indonesia akan terjadi dua kali dalam setahun dan waktunya tidak jauh dari saat matahari berada di khatulistiwa.
Di kota-kota lain, kulminasi utama terjadi saat deklinasi matahari sama dengan lintang kota tersebut.
Khusus untuk Jakarta, fenomena ini terjadi pada 4 Maret 2024, yang kulminasi utamanya terjadi pada pukul 12.04 WIB, dan pada 8 Oktober 2024, yang kulminasi utamanya terjadi pada pukul 11.40 WIB.
Secara umum, kulminasi utama tahun 2024 di Indonesia terjadi terjadi antara 21 Februari 2024 di Baa, Nusa Tenggara Timur hingga 4 April 2024 di Sabang, Aceh dan 7 September 2024 di Sabang, Aceh sampai dengan 21 Oktober 2024 di Baa, Nusa Tenggara Timur.