Curhat Sedih RM BTS: Saya Seperti Mau Mati Saja
RM BTS baru-baru ini mengungkap tentang beban akibat ekspektasi berlebihan yang diberikan padanya selama satu dekade terakhir sebagai anggota dan pemimpin BTS.
Dia menceritakan bagaimana sebagai pemimpin, dialah yang diharapkan mewakili tim dan berbicara dalam wawancara, pidato, dan banyak lagi.
Selain itu, kefasihan berbahasa Inggrisnya mungkin memberikan harapan kepada orang lain bahwa dia akan berpidato dan melakukan lebih banyak lagi dalam bahasa Inggris.
Namun, terlepas dari semua ekspektasi dan beban yang dibebankan padanya sejak usia muda (RM masih remaja saat debut BTS), dia mengungkap curahan hatinya bahwa dia hanyalah seorang pemuda Korea biasa.
''Saya sebenarnya hanyalah seorang pria berusia 29 tahun yang tidak penting yang tinggal di Korea,'' ungkapnya.
Meskipun kehidupannya sebagai seorang idola membuatnya menjalani kehidupan yang sedikit berbeda, pada akhirnya, dia tetaplah orang yang sama.
Akan tetapi, saat karier mereka melejit, tiba-tiba, para anggota ditempatkan pada posisi yang tinggi dan diharapkan untuk mengatakan semua hal yang “benar”.
''Selama 10 tahun terakhir kami merasakan beban ini. Pada titik tertentu, kami harus berhati-hati dan berbeda,'' kata RM.
Hidup dengan ekspektasi yang sangat tinggi yang dibebankan padanya – tidak hanya sebagai anggota, tetapi sebagai pemimpin dan juru bicara – membuat RM terkadang merasa tidak tahan.
''Jika aku terus memedulikan apa yang orang lain pikirkan, jika aku terus seperti ini, aku hanya… Aku merasa seperti ingin mati,'' ujar RM.
Musiknya, termasuk album terbarunya Right Place, Wrong Person, menjadi salah satu cara dirinya untuk terbuka dan bisa mengutarakan apa yang ada di pikirannya sebagai artis dan juga sebagai pribadi.