Sosok
Billie Eilish Ingin Menyutradarai Sebuah film
Billie Eilish menyatakan minatnya untuk menyutradarai sebuah film suatu hari, sebagai pencapaian karir berikutnya yang bakal diraihnya.
Saat tampil di episode podcast The Hollywood Reporter's Awards Chatter hari Senin bersama saudara laki-lakinya Finneas, penyanyi Happier Than Ever itu ditanyai pencapaian karier apa yang masih ada dalam daftar tugasnya.
Scroll untuk membaca
Scroll untuk membaca
Dia menjawab, "Saya ingin sekali menyutradarai film suatu hari nanti."
Billie dan Finneas memenangkan Oscar karena menulis lagu utama untuk film James Bond tahun 2021 No Time To Die dan memenangkan Golden Globe pada hari Minggu untuk What Was I Made For? dalam film Barbie tahun 2023.
"Kami adalah penggemar dan menyukai film dan menyukai musik dalam film. Musik dalam film tidak mendapat cukup pengakuan," katanya dalam wawancara.
Baca Juga: Billie Eilish Merasa Sulit Percaya Bahwa Musiknya Bisa Membantu Orang dalam Hidup
"Orang-orang tidak berbicara tentang bagaimana musik dalam film atau acara TV benar-benar menentukan atau menghancurkan apa pun yang Anda tonton."
Penyanyi tersebut menyebut Skyfall dari film James Bond tahun 2012 berjudul sama, serta When She Loved Me dari Toy Story 2 dan Here I Am dari Spirit, sebagai soundtrack film favoritnya.
"Tantangan besar dalam menulis lagu yang biasa kami lakukan adalah, 'Mari kita berpura-pura menulis lagu untuk film Bond.' Kami biasa melakukan itu sepanjang waktu,' lanjut Billie.
Baca Juga: Billie Eilish 'Mengubah Musik untuk Perempuan'
"Itu sungguh konyol - seperti, 'Mengapa hal itu bisa terjadi?' Tapi itu hanya tantangan yang menyenangkan untuk dilakukan. Dan kemudian kami membuat lagu untuk film Bond."
Tentang bagaimana proses produksi soundtrack berbeda dari proses produksi album.
"Finneas dan saya dapat menulis langsung - itu adalah sesuatu yang sangat kami kembangkan."
"Saya senang tidak perlu khawatir tentang diri saya sendiri dan khawatir tentang kehidupan saya sendiri dan pengalaman dan perasaan. Melegakan. Proses penulisan sebenarnya sama, hanya saja pendekatannya berbeda."
