Jogging, Jalan Cepat, Berlatih Koreografi, Itulah Rutinitas Taylor Swift Sebelum Menggelar Tur Eras
Taylor Swift berbagi rincian persiapan yang diperlukan untuk mencapai kondisi prima untuk Eras Tour.
Taylor Swift tidak meninggalkan ruang kosong dalam rutinitas kebugarannya untuk bersiap menghadapi Eras Tour.
Pelantun "Style" tersebut baru-baru ini membagikan detail persiapan intens yang dilakukan selama latihan agar ia dapat dengan sempurna menampilkan pertunjukan berdurasi tiga jam yang menampilkan lebih dari 40 lagu, selusin pergantian kostum, dan beberapa nomor tarian.
“Saya tahu tur ini lebih sulit dari apa pun yang pernah saya lakukan sebelumnya,” Taylor—yang mendapatkan gelar Person of the Year versi TIME—mengatakan kepada majalah tersebut dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada 6 Desember.
“Setiap hari saya terus berlari treadmill, menyanyikan seluruh set list dengan lantang. Cepat untuk lagu cepat, dan joging atau jalan cepat untuk lagu lambat."
Baca Juga: Taylor Swift Bakal Merilis Versi Panjang Film Konser Bergaya Dokumenter Untuk Penonton Inggris
Seperti dilansir eonline, pelantun "Anti-Hero" ini memulai sesi latihannya dengan kecepatan tinggi enam bulan sebelum pertunjukan pertamanya di Arizona, berlatih di gym Dogpound yang berbasis di New York City.
Di sana, dia memasukkan "kekuatan, pengondisian, dan beban" ke dalam rutinitasnya.
Membuat dirinya bugar hanyalah satu rintangan yang harus dilewati, karena dia kemudian harus menyempurnakan keterampilan koreografinya.
Untuk itu, Taylor meminta bantuan koreografer Mandy Moore setelah temannya Emma Stone merekomendasikan penari profesional tersebut. “Mempelajari koreografi bukanlah keahlian saya,” aku Taylor.
"Saya menjalani pelatihan menari selama tiga bulan, karena saya ingin melatihnya dalam tulang saya. Saya ingin berlatih secara berlebihan sehingga saya bisa bersikap konyol kepada para penggemar, dan tidak kehilangan akal sehat."
Selain berlatih, peerempuan berusia 33 tahun itu juga memutuskan untuk berhenti minum. "Melakukan pertunjukan itu dalam keadaan mabuk," Taylor menambahkan, "Saya tidak ingin mengetahui dunia itu."
Persiapan sang superstar tentu membuahkan hasil, karena ia menemukan kekuatan batinnya sepanjang proses tersebut.
“Saya tahu saya akan berada pada tahap itu apakah saya sakit, terluka, patah hati, tidak nyaman, atau stres,” kata Taylor.
"Itu adalah bagian dari identitas saya sebagai manusia sekarang. Jika seseorang membeli tiket pertunjukan saya, saya akan memutarnya kecuali ada semacam force majeure."