Robbie Williams Berkelahi dengan Menopause
Robbie Williams menderita menopause. Mantan anggota Take That tersebut dibiarkan 'lelah' dan dicap 'malas' oleh anaknya karena ia menderita berbagai masalah seperti rambut rontok, kurangnya libido, insomnia, dan kelelahan.
Seperti dilansir AceShowbiz Robbie Williams menderita "menopause". Mantan penyanyi Take That, yang akan berusia 50 tahun pada Februari mendatang itu, mengungkapkan kondisi tersebut telah membuatnya berjuang melawan kebotakan, penurunan libido, insomnia, dan kelelahan yang melumpuhkan.
"Rambut menipis, testosteron sudah hilang, serotonin sudah tidak ada lagi, dan dopamin sudah lama berpisah," tutur ayah empat anak Robbie - yang memiliki anak dengan istrinya yang berusia 44 tahun, Ayda Field - memberi tahu The Sun tentang penuaan yang membuatnya "lelah".
"Saya sudah menggunakan semua barang alami yang bagus. Saya mengalami menopause. Putri saya berkata kepada saya, 'Ayah malas.' Saya tidak suka istilah 'malas' karena begitulah sebutan saya ketika saya masih muda."
"Kenyataannya adalah saya hanya lelah dengan apa yang saya lakukan terhadap diri saya sendiri di tahun sembilan puluhan dan sebagian kecil dari masa itu. tahun 2000-an."
Baca Juga: Robbie Williams Larang Anak-anaknya Menonton Film Dokumenter Dirinya
Robbie telah terbuka tentang mengalahkan kecanduannya terhadap makanan dan obat-obatan setelah dia meninggalkan Take That, dan juga mulai kecanduan obat tidur Zopiclone.
Dia menambahkan tentang kesulitannya untuk tidur meskipun dia merasa lesu di malam hari. "Saya memiliki pola tidur yang berbeda dengan orang lain. Saya secara magnetis tertarik pada jam 4 pagi dan tertidur pada jam enam dan tidak ada yang dapat saya lakukan untuk mengatasinya."
"Saya tidur jam 11 malam dan saya hanya berbaring di sana dalam keadaan terjaga dan benar-benar terjaga sampai jam 5 pagi. Salah satu kutukan bagi keberadaan Ayda adalah dia tidak bisa menemui saya sampai jam 1 siang."
Baca Juga: Robbie Williams Bakal Tampil di Metaverse
Menopause pada pria juga dikenal sebagai andropause dan dapat menyerang pria berusia akhir 40-an dan awal 50-an. Para ahli mengatakan gejalanya meliputi perubahan suasana hati, hilangnya gairah seks dan massa otot serta insomnia dan kurangnya ingatan jangka pendek.
Robbie juga baru-baru ini mengatakan kepada The Times bahwa dia menderita gangguan stres pascatrauma. "Tentu saja aku memiliki kepribadian yang membuat ketagihan. Tapi aku tidak menderita gangguan kepribadian narsistik atau gangguan kepribadian ganda," ujarnya.
"Saya memeriksanya minggu lalu dan, tentu saja, saya memilih semua opsi terburuk. Jadi, jika saya memang memilikinya, dengan bangga saya akan memberi tahu Anda. Tapi saya mengumpulkan semuanya, seperti lencana Pramuka."