Sosok

Dave Grohl (dan Kurt Cobain) Hidup Melarat Sebelum Nirvana Sukses

Dave Grohl-Kurt Cobain

Dave Grohl sempat hidup dalam "kemelaratan" bersama Kurt Cobain sebelum menemukan kesuksesan bersama Nirvana.

Drummer berusia 54 tahun ini bergabung dengan band ketika mereka sedang mengerjakan album debut mereka tahun 1989 'Bleach' dan dia berbagi apartemen kecil dengan pentolan Kurt Cobain yang dipenuhi sampah dan puntung rokok.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Semuanya berubah ketika mereka merilis 'Nevermind' pada tahun 1991 yang membuat mereka terkenal.

"Kami masih anak-anak dan ketika Anda berbicara tentang jumlah waktu yang telah berlalu, bagi saya itu bukan tentang tahun. Ini tentang pengalaman-pengalaman yang menuntun, satu demi satu, dari tiga anak yang pada dasarnya tinggal atau melakukan tur di luar mobil van hingga kemudian menjadi sebuah band besar," kata Dave Grohl di podcast 'Conan O'Brien Needs a Friend'

"Sebelum kami membuat rekaman 'Nevermind', kami hidup dalam kemelaratan. Saya tinggal bersama Kurt di apartemen kecil ini dan hanya ada batang corn dog dan rokok di mana-mana. Itu sangat buruk. Menjijikkan."

Baca Juga: Dan Dave Grohl Pun Menangis Memainkan My Hero

"Saya akan melakukan apa saja untuk memiliki apartemen sendiri dan dapat melakukannya melalui membuat musik."

"Pada tahun 1992/1993 kami hidup di dunia yang berbeda dibandingkan 16 bulan sebelumnya," tuturnya kemudian.

Namun, sang rocker bersikeras bahwa perubahan itu tidak sedramatis yang dipikirkan banyak orang karena mereka tidak menjadi jutawan dalam semalam.

"Saya tahu transisi ini terjadi sangat cepat, tapi Anda tidak hanya mendapatkan satu juta dolar di kotak surat Anda keesokan harinya. Itu [seperti naik] menjadi $15 sehari - Anda seperti: 'Saya bisa mendapatkan dua bungkus rokok sehari'. Dan kemudian berlanjut ke: 'Ya ampun kami tinggal di motel, aku berbagi kamar dengan Kurt tapi itu bukan lantai seseorang'."

Baca Juga: Dave Grohl Posting Tulisan Tangan Menyentuh Untuk Fans

Dave mengaku bahwa dia tidak merasa sedih karena tiba-tiba bisa memiliki uang untuk dibelanjakan.

"Saya benar-benar tidak merasa berkonflik atau rasa bersalah atau malu dalam membayar rumah ibu saya atau saya membelikan ibu saya mobil atau saya sekarang mampu membeli sepasang sepatu baru."

"Saya tahu band belum melakukan apa pun di luar diri kami yang sebenarnya untuk mencapainya. Kami hanya melakukan apa yang kami lakukan. Saya sangat senang akhirnya dapat mendukung diri saya sendiri sebagai seorang musisi."