Sana Sini

Celine Dion: Saya Tidak Sabar Kembali ke Panggung!

Celine Dion

Celine Dion mengaku "tidak sabar" untuk kembali ke panggung, kendati ia mengidap sakit stiff-person syndrome.

Bintang berusia 56 tahun itu mengungkapkan pada tahun 2022 bahwa ia didiagnosis stiff-person syndrome, gangguan neurologis progresif yang memengaruhi otot-ototnya - tetapi Celine sekarang sibuk mempersiapkan pertunjukan barunya di Las Vegas.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

"Kami telah bekerja keras untuk menyelenggarakan pertunjukan ini, karena saya Kembali," katanya kepada BBC.

Celine sudah lama tidak tampil langsung. Namun, ia bersemangat untuk melakukan comeback yang telah lama ditunggu-tunggu.

Pelantun lagu hit 'Because You Loved Me' itu berbagi: "Saya akan naik panggung. Saya tidak tahu kapan tepatnya, tetapi percayalah saya akan meneriakkannya dengan keras.

"Saya tidak sabar."

Celine akan hidup dengan stiff-person syndrome selama sisa hidupnya. Namun, ia menjalani terapi dengan tujuan untuk kembali ke panggung.

"Suara saya akan dibangun kembali. Maksud saya, itu sudah dimulai beberapa waktu lalu. Suara saya sedang dibangun kembali saat kita berbicara, saat ini," ujarnya.

Celine sebelumnya mengungkapkan bahwa ia berharap untuk "meningkatkan kesadaran" tentang stiff-person syndrome melalui film dokumenter berdurasi panjang yang baru.

Bintang pemenang penghargaan ini telah membuka diri tentang perjuangannya dalam 'I Am: Celine Dion', yang akan tayang perdana akhir bulan ini.

Ia bilang,"Beberapa tahun terakhir ini merupakan tantangan besar bagi saya, perjalanan dari menemukan kondisi saya hingga belajar cara hidup dan mengelolanya, tetapi tidak membiarkannya mendefinisikan saya."

"Seiring perjalanan untuk melanjutkan karier saya sebagai penyanyi, saya menyadari betapa saya merindukannya, untuk dapat bertemu dengan penggemar saya."

"Selama ketidakhadiran ini, saya memutuskan untuk mendokumentasikan bagian dari hidup saya ini, untuk mencoba meningkatkan kesadaran tentang kondisi yang kurang dikenal ini, untuk membantu orang lain yang memiliki diagnosis yang sama."