Didaktika

Tekanan Darah Tinggi pada Remaja Dapat Memprediksi Risiko Jantung Puluhan Tahun Kemudian

unair.ac.ic
unair.ac.ic

Sebuah studi baru dari Universitas Linköping di Swedia menunjukkan bahwa tekanan darah tinggi, bahkan sedikit, selama masa remaja dapat meningkatkan risiko penyakit jantung di kemudian hari.

Hasil studi ini dipublikasikan di jurnal medis JAMA Cardiology. Studi ini menunjukkan bahwa masalah jantung seperti aterosklerosis, di mana arteri tersumbat oleh plak, dapat muncul jauh lebih awal daripada yang diperkirakan kebanyakan orang.

Tekanan darah tinggi, juga disebut hipertensi, adalah salah satu penyebab terbesar penyakit jantung, yang merupakan penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Sebagian besar upaya untuk mencegah atau mengobati tekanan darah tinggi berfokus pada orang dewasa.

Namun, penelitian ini menunjukkan bahwa penting untuk memperhatikan tekanan darah di masa muda juga.

Para ilmuwan menggunakan CT scan khusus untuk memeriksa arteri jantung dari sekitar 15.000 pria berusia antara 50 dan 64 tahun.

Pemindaian ini memberikan gambaran detail tentang seberapa banyak plak yang telah menumpuk di dalam arteri.

Para peneliti kemudian memeriksa rekam medis lama lebih dari 10.000 pria ini, yang telah menjalani tes kesehatan saat berusia 18 tahun sebagai bagian dari wajib militer mereka di Swedia.

Karena tes militer diwajibkan pada saat itu, data tersebut mewakili hampir semua pria muda Swedia dari generasi tersebut.

Mereka menemukan bahwa semakin tinggi tekanan darah seorang pria pada usia 18 tahun, semakin besar risikonya mengalami penyumbatan arteri jantung di kemudian hari.

Ini termasuk orang-orang yang tekanan darahnya serendah 120/80 mmHg, yang sering dianggap sehat.

Faktanya, risikonya mulai meningkat pada tingkat ini, meskipun kebanyakan dokter tidak mulai mengkhawatirkan tekanan darah hingga mencapai 140/90 mmHg.

Tekanan darah memiliki dua bagian: tekanan sistolik (angka atas) adalah kekuatan saat jantung memompa, dan tekanan diastolik (angka bawah) adalah kekuatan saat jantung beristirahat di antara detak jantung. Kedua angka tersebut diukur dalam milimeter air raksa (mmHg).

Dalam studi ini, tekanan darah sistolik 140 atau lebih, atau tekanan darah diastolik 90 atau lebih, jelas meningkatkan risiko aterosklerosis. Namun, tekanan darah 120/80 pun menunjukkan peningkatan risiko.

Para peneliti juga mencatat bahwa kaum muda saat ini mungkin menghadapi risiko yang lebih besar dibandingkan pria dalam studi ini beberapa dekade lalu.

Hal ini dikarenakan kaum muda saat ini lebih rentan mengalami obesitas dan tingkat kebugaran fisik yang lebih rendah.

Kedua faktor inilah yang dapat meningkatkan tekanan darah. Oleh karena itu, temuan ini menjadi sangat penting saat ini.

Salah satu tantangan dalam menangani tekanan darah tinggi adalah biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun.

Anda bisa mengalaminya tanpa menyadarinya. Itulah mengapa tekanan darah tinggi disebut "silent killer".

Para peneliti percaya bahwa kaum muda harus memeriksakan tekanan darah mereka lebih sering, dan dokter harus menangani tanda-tanda awal tekanan darah tinggi dengan lebih serius.

Studi ini hanya mengamati pria, sehingga hasilnya mungkin tidak berlaku untuk wanita. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat apakah risiko yang sama juga berlaku.

Singkatnya, studi ini menunjukkan bahwa tekanan darah tinggi bukan hanya masalah bagi lansia.

Bahkan remaja dengan tekanan darah yang sedikit lebih tinggi pun dapat menghadapi masalah jantung serius beberapa dekade kemudian.

Pesannya jelas: pencegahan dini itu penting. Menjaga tekanan darah dalam kisaran yang sehat selama masa muda dapat melindungi jantung Anda seumur hidup.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image