Iptek

Wuih... Stiker Bertenaga Keringat Bisa Ubah Cangkir Anda Jadi Pelacak Kesehatan

Stiker elektronik tanpa baterai ini dapat ditempelkan pada benda sehari-hari seperti gelas minum dan memantau kadar vitamin C dari keringat ujung jari seseorang/Foto: David Baillot/UC San Diego Jacobs School of Engineering.
Stiker elektronik tanpa baterai ini dapat ditempelkan pada benda sehari-hari seperti gelas minum dan memantau kadar vitamin C dari keringat ujung jari seseorang/Foto: David Baillot/UC San Diego Jacobs School of Engineering.

Bayangkan memeriksa kadar vitamin Anda hanya dengan memegang kopi atau jus jeruk di pagi hari—tanpa jarum, tanpa baterai, dan tanpa usaha ekstra.

Para insinyur di University of California San Diego telah menciptakan stiker elektronik kecil yang dapat melakukan hal tersebut.

Perangkat ini menempel di bagian luar cangkir, mengumpulkan sedikit keringat dari ujung jari Anda, dan menggunakan keringat tersebut untuk memberi daya pada dirinya sendiri saat mengukur kadar vitamin C Anda.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Dalam beberapa menit, perangkat ini mengirimkan hasilnya secara nirkabel ke perangkat terdekat seperti laptop.

Teknologi baru ini, yang dijelaskan dalam Biosensor dan Bioelektronika, dapat membuat pemantauan kesehatan menjadi mudah dan terjangkau.

“Dengan mengubah benda sehari-hari seperti cangkir atau botol menjadi sensor pintar, orang-orang dapat memperoleh wawasan real-time tentang kesehatan dan kebugaran mereka tanpa mengubah apa pun dari rutinitas harian mereka,” kata Profesor Patrick Mercier, salah satu penulis senior studi tersebut.

Ia menggambarkan konsep tersebut sebagai bagian dari gelombang baru "yang tak disadari"—perangkat yang begitu tidak mencolok sehingga orang lupa bahwa mereka sedang menggunakannya.

Vitamin C berperan penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh yang sehat, memperbaiki jaringan tubuh, dan membantu tubuh menyerap zat besi.

Namun, pengujiannya saat ini memerlukan pengambilan darah dan analisis laboratorium, yang biayanya sekitar $50 per tes di Amerika Serikat.

Kendala ini menyulitkan pemantauan yang sering, terutama bagi orang yang berisiko malnutrisi atau kekurangan vitamin.

Stiker baru ini terbuat dari lembaran perekat fleksibel yang menggabungkan berbagai teknologi.

Bantalan hidrogel berpori menampung keringat di ujung jari, sementara sel biofuel kecil di bawahnya mengubah energi kimia dalam keringat tersebut menjadi listrik. Ini memberi daya pada papan sirkuit mini dan sensor vitamin C bawaan.

Sensor mendeteksi kadar vitamin dalam keringat, dan papan sirkuit mengirimkan hasilnya menggunakan Bluetooth hemat energi.

Salah satu keunggulan utamanya adalah perangkat ini tidak memerlukan aktivitas fisik untuk bekerja.

Ujung jari mengandung ribuan kelenjar keringat—hingga seribu kali lebih banyak daripada sebagian besar area tubuh lainnya—yang menghasilkan aliran keringat yang stabil bahkan saat kita beristirahat.

Kelembapan alami tersebut menyediakan sumber daya yang berkelanjutan untuk sensor.

Karena sepenuhnya menggunakan keringat, stiker ini tidak memerlukan baterai dan dapat diproduksi dengan biaya yang sangat rendah—mungkin hanya beberapa sen per buah.

Hal ini menjadikannya ideal untuk pemantauan kesehatan sekali pakai di klinik, rumah, atau wilayah berkembang.

Tim peneliti, yang dipimpin oleh Mercier dan Profesor Joseph Wang, menguji stiker tersebut dengan menempelkannya pada gelas sekali pakai.

Stiker tersebut secara akurat melacak perubahan kadar vitamin C setelah partisipan minum jus jeruk atau mengonsumsi suplemen.

Perangkat tersebut bahkan terus beroperasi selama lebih dari dua jam hanya dengan menggunakan energi keringat.

“Ini adalah langkah elegan menuju pemantauan kesehatan pribadi yang mudah dan berkelanjutan,” kata Wang.

Tim kini berencana untuk memperluas teknologi ini guna mendeteksi lebih banyak nutrisi dan molekul, yang memungkinkan gelas, botol, atau bahkan peralatan makan menjadi sensor kesehatan yang sederhana dan tak terlihat.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image