Jejak Kaki Dinosaurus Berusia Lebih dari 225 Juta Tahun Ditemukan di Thailand
Departemen Sumber Daya Mineral Thailand telah membuat penemuan terobosan jejak kaki hewan prasejarah, yang diperkirakan berusia 225 juta tahun, di air terjun Tat Yai yang terletak di antara perbatasan distrik Nam Nao di Phetchabun dan distrik Phu Pha Man di Khon Kaen.
Departemen tersebut membuat pernyataan di halaman Facebook resminya, mencatat bahwa jejak kaki tersebut berasal dari 5 spesies berbeda.
Di antaranya adalah 'theropoda' (dinosaurus pemakan daging berkaki dua), 'sauropoda' (dinosaurus berleher panjang), dan 'ornithopoda' (sekelompok herbivora besar yang mencakup hadrosaurus berparuh bebek).
Jejaknya terpelihara dengan sangat baik, memperlihatkan detail seperti jari kaki, cakar, dan telapak kaki dinosaurus.
Seperti dilansir Mashable, penelitian lebih lanjut pasti dilakukan dalam rencana untuk menentukan spesies yang menghasilkan jejak kaki tersebut.
Jejak tersebut berasal dari periode Late Triassic (252-201 juta tahun lalu). Pada masa ini, benua-benua di bumi tergabung menjadi satu benua super, Pangaea.
Penemuan jejak kaki ini akan memberikan wawasan baru mengenai spesies dinosaurus yang pernah berkeliaran di Asia Tenggara selama ini.
Kekayaan fosil yang tersembunyi di Thailand baru mulai ditemukan dalam beberapa tahun terakhir.
Ini termasuk aligator yang telah punah dan predator Siamraptor yang panjangnya 8 meter. Masih banyak lagi yang bisa dilihat!
Memahami dinosaurus Late Triassic di Thailand dapat membantu mengisi kesenjangan pengetahuan ahli paleontologi tentang bagaimana dinosaurus di Asia berevolusi.
Bukti terbaik keberadaan dinosaurus di Thailand berasal dari jejak kaki fosil.
Beberapa jejak paling awal telah ditemukan sejak Early Cretaceous (145-100,5 juta tahun lalu) dan berusia sekitar 100 juta tahun lebih muda dari jejak yang baru ditemukan ini.
Jejak awal tersebut antara lain jejak pada Formasi Phra Wihan dan Formasi Phu Phan.
Saat ini, pihak berwenang akan bekerja sama dengan lembaga lokal untuk melakukan eksplorasi dan dokumentasi yang lebih rinci. Mereka harus bergerak cepat sebelum musim hujan tiba dan berpotensi menghanyutkan serta menghancurkan sisa-sisa bangunan.
Penandaan ini akan memberikan kontribusi besar terhadap penelitian akademis di bidang biologi dan geologi.