Memahami Usia Biologis Melalui Darah dan Air Liur, Memang Bisa?
Berapa sih sebenarnya usia biologis kita? Coba deh tes menggunakan sampel darah atau air liur untuk memperkirakan berapa usia sel-sel kita.
Usia bukan sekadar angka pada kue ulang tahun, tetapi juga tentang seberapa tua sel-sel, yang oleh para ilmuwan disebut sebagai "usia biologis".
Sementara usia kronologis menghitung tahun-tahun Anda hidup, usia biologis mencerminkan seberapa tua sel-sel Anda terasa, dan ini bisa menjadi cara yang lebih baik untuk memahami kesehatan dan risiko penyakit terkait usia.
Baru-baru ini, tes usia biologis yang mengukur perubahan dalam DNA menjadi populer.
Tes ini menggunakan sampel darah atau air liur untuk memperkirakan berapa usia sel-sel Anda dengan melacak perubahan yang dikenal sebagai "jam epigenetik."
Seiring bertambahnya usia sel, perubahan DNA tertentu menjadi lebih sering, yang memungkinkan para ilmuwan untuk mengukur usia biologis Anda.
Namun, tidak semudah itu. Tubuh manusia memiliki sekitar 200 jenis sel yang berbeda, dan tidak jelas apakah jam epigenetik bergerak dengan kecepatan yang sama di semua jenis sel ini.
Sebuah studi baru oleh para peneliti dari Harvard Medical School dan Rumah Sakit Umum Massachusetts bertujuan untuk menjawab pertanyaan ini dengan mengamati sel punca—sel khusus yang dapat berubah menjadi berbagai jenis sel dan membantu memperbaiki jaringan.
Studi tersebut menemukan bahwa pada jaringan seperti otot rangka, darah, dan trakea, sel punca memiliki usia epigenetik yang lebih muda dibandingkan dengan sel dewasa di jaringan tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa sel punca mungkin menua lebih lambat di bagian tubuh tertentu.
Namun, hal ini tidak berlaku untuk semua jaringan. Misalnya, di kulit dan usus, sel punca sama "tuanya" dengan sel dewasa.
Para peneliti juga menemukan bahwa usia sel punca berhubungan dengan seberapa cepat ia membelah dan menciptakan sel-sel baru untuk memperbaiki jaringannya.
Jaringan seperti kulit dan usus, tempat sel membelah dengan cepat, menunjukkan sel punca dengan usia epigenetik yang lebih tua.
Temuan ini menunjukkan bahwa usia biologis jaringan bergantung pada aktivitas sel puncanya, yang dapat berubah karena penuaan, cedera, atau penyakit.
Penelitian ini penting untuk meningkatkan keakuratan uji usia biologis, sehingga lebih dapat diandalkan di masa mendatang.