News

Waspadalah, Hacker Bisa Membobol Smartwatch Anda

Smartwatch

Waspadalah, smartwatch atawa jam tangan pintar bisa dibobol oleh hacker untuk mencuri data pribadi Anda.

Jam tangan pintar sangat bagus untuk melacak langkah, detak jantung, dan metrik kesehatan lainnya.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Namun, studi terbaru dari Charles Darwin University (CDU) memperingatkan bahwa perangkat praktis ini juga bisa menjadi tambang emas bagi peretas yang ingin mencuri informasi pribadi Anda.

Studi yang berjudul “Vulnerability Analysis and Exploitation Attacks on Smart Wearable Devices” tersebut dipresentasikan pada Konferensi Internasional ke-2 tentang Kemajuan dalam Teknologi Komputasi & Komputer (InCACCT) tahun 2024.

Para peneliti memeriksa berbagai perangkat pintar yang dapat dikenakan, dengan harga antara $25 dan $150, untuk melihat seberapa rentannya perangkat tersebut terhadap serangan siber.

Perangkat ini, yang membantu pengguna memantau kesehatan, kebugaran, dan bahkan melakukan tes medis, sering kali mengandalkan teknologi Bluetooth Low Energy (BLE).

BLE populer karena menggunakan daya baterai yang lebih sedikit, tetapi ada biayanya—keamanan.

Menurut penelitian tersebut, pertukaran ini menjadikan perangkat yang dapat dikenakan dengan BLE sebagai sasaran empuk bagi para peretas.

Dr. Bharanidharan Shanmugan, Dosen Teknologi Informasi di Fakultas Sains dan Teknologi CDU, mengawasi penelitian tersebut.

Ia dan timnya menemukan bahwa mereka dapat dengan mudah terhubung ke perangkat ini dan mengakses, atau bahkan memanipulasi, data yang dikumpulkannya.

“Kita dapat membuat detak jantung seseorang tampak lebih tinggi atau lebih rendah, melacak tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi, dan melihat informasi kesehatan sensitif lainnya seperti tekanan darah dan pembacaan EKG,” jelas Dr. Shanmugan.

Data semacam ini sangat berharga. Data tersebut dapat dijual ke perusahaan medis, digunakan untuk iklan bertarget, atau membantu para peretas membangun profil terperinci pengguna.

Dr. Shanmugan menyoroti kekhawatiran yang berkembang bahwa produsen jam tangan pintar tidak menganggap keamanan dengan cukup serius.

“Jika masalah ini tidak ditangani, kita dapat melihat peningkatan pencurian identitas dan penipuan keuangan,” ia memperingatkan.

“Para peretas dapat memperoleh akses ke informasi pribadi, yang mengarah pada penggunaan identitas atau uang Anda tanpa izin.”

Risikonya bukan hanya finansial. Ada juga bahaya data kesehatan jatuh ke tangan yang salah.

Hal ini dapat menyebabkan pemerasan atau bahkan cedera fisik, terutama bagi individu yang rentan seperti orang lanjut usia.

Di dunia bisnis, perangkat yang disusupi dapat digunakan untuk spionase perusahaan, yang memungkinkan pesaing mencuri informasi berharga.

Gelombang tuntutan hukum juga dapat mengancam stabilitas keuangan perusahaan jam tangan pintar.

Studi ini dilakukan bekerja sama dengan Christ Academy Institute for Advanced Studies di Bengaluru, India.

Temuan ini menggarisbawahi kebutuhan mendesak bagi produsen jam tangan pintar untuk memprioritaskan fitur keamanan dalam produk mereka, memastikan bahwa pengguna dapat menikmati manfaat teknologi yang dapat dikenakan tanpa mengorbankan keselamatan mereka.