Minimalkan Emisi Karbon, BLDF Tanam Trembesi di Jalan Tol Cisumdawu
Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) melalui program Djarum Trees for Life (DTFL) melakukan seremonial penanaman pohon trembesi belum lama ini.
Penanaman ini direncanakan sebanyak 4.297 bibit di Ruang Milik Jalan (RUMIJA) Seksi 1, 2, dan 3 Jalan Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Cisumdawu) di sepanjang 32,55 kilometer.
Penanaman akan dimulai pada 7 Mei 2024 dan ditargetkan akan selesai pada akhir 2024, yang dilanjutkan dengan perawatan hingga tanaman berumur tiga tahun.
Penanaman ini merupakan wujud kerja sama antara BLDF dengan PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT).
Upaya ini juga sebagai bentuk kolaborasi kedua belah pihak dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, khususnya menciptakan suasana yang asri, serasi dan lestari pada ruas jalan tol.
Jalan Tol Cisumdawu telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Juli 2023 lalu.
Kehadiran jalan tol tersebut merupakan sarana infrastruktur yang menjadi faktor penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah Jawa Barat, khususnya melalui konektivitas dan efektivitas operasional Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
Hal ini juga yang melatarbelakangi terjalinnya kolaborasi multipihak guna memperhatikan aspek ekologis jangka panjang yang berkelanjutan dengan melakukan penanaman trembesi.
Kolaborasi ini diharapkan menjadi salah satu upaya efektif dalam meminimalkan emisi karbon dan penyerapan air bagi lingkungan sekitar.
Program Director BLDF Bambang Haryanto mengungkapkan BLDF berkomitmen mendukung pemerintah guna tercapainya target pengurangan emisi karbon.
Proses penyediaan bibit trembesi hingga penentuan lokasi penanaman merupakan hasil dari kolaborasi dan koordinasi bersama dengan pihak CKJT dan akan menjadi tanggung jawab bersama selama empat tahun ke depan.
''Sejak 2010, kami secara konsisten sudah melakukan penanaman trembesi di berbagai jalur transportasi di pulau Jawa termasuk jalur Pantai Utara Jawa (Pantura), Tol Trans–Jawa, Lingkar Madura, Lombok, Medan dan Tol Trans–Sumatra yang hingga saat ini telah mencapai 3.361 kilometer*,” ujar Bambang.
Seperti telah diketahui, trembesi merupakan salah satu pohon penyerap karbon dioksida tinggi untuk ekosistem darat, di mana satu pohon trembesi mampu menyerap 28,5 ton CO2 per tahun.
Selain pengadaan bibit-bibit trembesi yang disiapkan dari Pusat Pembibitan Tanaman di Kudus, BLDF juga melakukan penyediaan peralatan dan sumber daya yang dibutuhkan, pembuatan lubang tanam, penyiraman, pendangiran, pemangkasan, pemupukan, penyulaman pohon serta teknis kebutuhan penanaman lainnya.
Direktur PT CKJT Satria Gunawan menyambut baik kolaborasi yang terjalin bersama BLDF dalam menunjang aspek ekologis di wilayah Cisumdawu.
Menurut Satria, perjalanan darat menggunakan tol masih menjadi pilihan favorit bagi pengendara kendaraan roda empat, khususnya pada momen mudik Idul Fitri yang baru saja usai.
Terlebih, sejumlah jalur tol memberikan pemandangan yang memanjakan mata dan menyejukkan.
''Selaku pengelola dalam hal ini PT CKJT, penanaman pohon trembesi pada hari ini merupakan langkah kolaboratif bersama BLDF yang perlu terus dirawat keberlangsungannya dan dikawal bersama agar nantinya tercipta kenyamanan dalam berkendara, serta dampak jangka panjangnya bagi lingkungan sekitar kawasan,” ujar Satria.
PT CKJT sendiri memiliki hak pengusahaan jalan tol untuk segmen Cisumdawu dengan masa konsesi 45 tahun yakni dari 2017 hingga 2062. Turut hadir pada kegiatan ini Komisaris PT CKJT Agustinus Sudrajat dan Direktur PT CKJT Muhdhor Nurohman.
Ke depannya, BLDF akan senantiasa berkomitmen dalam berkontribusi melakukan upaya-upaya kolaboratif guna pengendalian perubahan iklim.