Didaktika

Dunia Kerja Kini Berubah Drastis, Kita Harus Bagaimana?

 

Dunia kerja kini sedang mengalami perubahan signifikan/ilustrasi

 

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Dunia kerja sedang mengalami perubahan yang signifikan. Secara global, risiko jangka panjang semakin suram yang ditandai oleh ketegangan geopolitik dan konflik.

Akibatnya, ada ketidakstabilan tatanan global yang ditandai dengan polarisasi narasi, sehingga mengikis rasa kepercayaan dan memunculkan ketidakamanan.

Berbagai perkembangan yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir itulah yang pada gilirannya berdampak pada dunia kerja.

Misalnya saja, perusahaan-perusahaan kini mengadopsi pola kerja hybrid dan fokus terhadap pentingnya kesehatan dan kesejahteraan yang komprehensif, serta diiringi dengan perkembangan digitalisasi dan AI Generatif yang juga berkembang dengan pesat.

Hal ini memberikan dampak adanya perubahan dalam cara kerja dan pengalaman kerja (work experience) bagi karyawan dan perusahaan.

Hasil laporan ini berdasarkan kontribusi dari lebih dari 12.200 suara, studi Global Talent Trends 2024 yang melakukan survei kepada 845 eksekutif atau pucuk pimpinan perusahaan, 1.920 pemimpin HR, 9.449 karyawan, dan 84 investor dari 17 geografi dan 16 industri yang berbeda, untuk mengetahui yang menjadi perhatian dan langkah yang diambil oleh para perusahaan untuk berkembang di tahun 2024.

Berkaitan dengan hal ini, dalam hal perusahaan dan tenaga kerja, kepercayaan karyawan menjadi perhatian pada Global Talent Trends 2024.

Selain kepercayaan, kecerdasan buatan (AI) Generatif menjadi perhatian penting dalam laporan Global Talent Trends 2024.

Pertumbuhan pesat dalam kemampuan AI Generatif telah menimbulkan harapan untuk peningkatan produktivitas dan pertumbuhan finansial.

''Sebanyak 54% eksekutif menyatakan bahwa perusahaan tidak akan dapat bertahan tanpa bantuan AI. Perusahaan pun juga perlu melakukan adaptasi cara bekerja nya untuk dapat memanfaatkan AI Generatif dengan optimal,'' ujar
Douglas Ure, CEO Marsh McLennan Indonesia.

Meskipun terdapat prediksi pertumbuhan di tahun ini, hanya kurang dari setengah eksekutif yang yakin bahwa mereka dapat memenuhi kebutuhan organisasinya dengan model talenta yang mereka miliki saat ini.

Bahkan satu dari dua eksekutif menyatakan bahwa tantangan utama tenaga kerja mereka pada tahun 2024 adalah biaya tenaga kerja yang meningkat, model kerja yang baru, serta kurangnya keterampilan.

Dari hasil studi, lanjut Douglas, terungkap bahwa karyawan ingin bekerja untuk perusahaan yang dapat mereka banggakan, dipimpin oleh pimpinan yang mendukung mereka, dan dapat berada dalam lingkungan yang membantu mereka berkembang.

Maka, resiliensi atau ketahanan akan menjadi sangat penting dalam beberapa tahun mendatang. Investasi terbaru dalam mitigasi risiko telah memberikan hasil, dengan 64% eksekutif mengatakan bahwa bisnis mereka dapat bertahan menghadapi tantangan yang tak terduga yang berarti naik dari 40% dua tahun yang lalu.

Astrid Suryapranata, Presiden Direktur Mercer Indonesia, memaparkan pula tren utama dalam laporan Global Talent Trends 2024. ''Kami mengidentifikasi empat tren utama yang membentuk agenda sumber daya manusia pada tahun 2024,'' katanya.

Tren 1 adalah mendorong produktivitas yang berpusat pada manusia.

Tantangan utama dari produktivitas adalah terlalu banyak pekerjaan yang menyebabkan sibuk, tidak cukup
waktu untuk berpikir, dan struktur organisasi yang tidak efisien.

Mengatasi persamaan produktivitas dapat dilakukan dengan AI Generatif untuk membantu meningkatkan produktivitas, mendesain ulang pekerjaan, dan melatih sumber daya manusia berbasis keterampilan.

Tren 2 adalah mengedepankan kepercayaan dan kesetaraan.

''Kepercayaan merupakan faktor terpenting dalam kesuksesan karyawan, dan sangat penting di masa yang tidak pasti
seperti saat ini,'' ujar Astrid.

Karyawan yang mempercayai perusahaan tempat mereka bekerja memiliki rasa puas yang tinggi dan risiko kelelahan yang rendah.

Tren 3 adalah meningkatkan daya tahan perusahaan.

Kesehatan perusahaan dapat dinilai dari cara mengatasi masalah terhadap kesehatan, risiko, dan kesejahteraan karyawan.

''Penting untuk membangun budaya perusahaan yang tangguh dengan tim yang sadar akan risiko dan kesehatan,'' ujarnya.

Tren 4 adalah mengembangkan budaya berbasis digital-first.

Menumbuhkan kerja sama antara manusia dan mesin memerlukan peran SDM untuk memimpin transformasi karena
sebanyak 67% organisasi telah mengadopsi teknologi baru tanpa melakukan perubahan pada cara mereka bekerja.

''Dengan memahami 4 tren utama dari laporan Global Talent Trends 2024 dan langkah-langkah yang perlu dilakukan, akan membantu perusahaan untuk membangun praktik SDM yang lebih tangkas dan berkelanjutan serta akan memungkinkan bisnis, tenaga kerja, dan masyarakat berkembang dalam beberapa tahun mendatang,'' kata Astrid.

Selanjutnya, Isdar Marwan, Director of Career Services Mercer Indonesia, mengungkapkan dengan perubahan yang signifikan saat ini, ada empat hal yang dilakukan oleh organisasi atau perusahaan yang dinamis di antaranya menggunakan AI untuk membantu mendesain ulang pekerjaan mereka, beralih ke praktik berbasis keterampilan, memberikan wawasan data mengenai risiko kesehatan serta secara aktif mengelola kapasitas karyawannya.

Lantas, bagaimana anak muda menghadapi perubahan dunia kerja saat ini terutama di tengah kehadiran teknologi AI?
Isdar mengungkap ada sejumlah keterampilan yang perlu dimiliki seperti pengetahuan AI generatif, keterampilan digital, pengolahan data termasuk juga peningkatan soft skill.

''Tapi yang terpenting adalah kemauan untuk terus belajar, selalu mau belajar hal-hal yang baru. Ada learning agility,'' ujarnya.